Sekolah Rakyat Menengah Atas 5 Jambi Resmi Dibuka, 100 Siswa Kurang Mampu Dapat Pendidikan Gratis dan Berasrama

By MS LEMPOW 15 Jul 2025, 14:03:04 WIB KOTA
Sekolah Rakyat Menengah Atas 5 Jambi Resmi Dibuka, 100 Siswa Kurang Mampu Dapat Pendidikan Gratis dan Berasrama

Keterangan Gambar : Sekolah Rakyat Menengah Atas 5 Jambi Resmi Dibuka, 100 Siswa Kurang Mampu Dapat Pendidikan Gratis dan Berasrama


Mediajambi.com — Memasuki tahun ajaran baru, Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 5 Jambi resmi memulai kegiatan pendidikannya. Sekolah ini merupakan bagian dari program nasional Sekolah Rakyat (SR) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan dijalankan melalui Kementerian Sosial (Kemensos), dengan tujuan utama memberi akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Kepala Sentra Alyatama Jambi, Hendra Permana, menyampaikan bahwa SRMA 5 Jambi menerima 100 siswa terpilih yang semuanya merupakan penerima bantuan sosial dari pemerintah.

“Mereka memang layak masuk ke SR. Program ini hadir agar tidak ada lagi anak-anak yang terhalang mengenyam pendidikan hanya karena keterbatasan ekonomi,” kata Hendra.

    Seluruh kebutuhan pendidikan siswa di sekolah ini ditanggung oleh negara, termasuk asrama tempat mereka tinggal. Ini memberikan kesempatan yang sama kepada anak-anak dari latar belakang ekonomi lemah untuk fokus belajar dan menyelesaikan pendidikan hingga jenjang SMA.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Sudirman, yang turut hadir dalam peluncuran tahun ajaran baru ini mengatakan bahwa Pemerintah hadir untuk menjawab tantangan ketidakmampuan biaya pendidikan.

    “Dengan adanya SR, biaya pendidikan dibantu sepenuhnya oleh pemerintah. Para siswa tinggal belajar dengan tekun, sementara orang tua diminta terus mendukung anak-anak mereka agar tetap semangat menuntut ilmu,” ujar Sudirman.

    Ia juga menekankan bahwa seluruh sarana dan prasarana, termasuk asrama, disediakan secara gratis. “Tugas anak-anak kita hanya belajar. Dan yang membanggakan, 100 anak yang masuk, semuanya lulus seleksi,” tambahnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Jambi, Yunita Indrawati, yang hadir mewakili Wali Kota Jambi, mengatakan bahwa keberadaan SR menjadi tonggak penting untuk mengurangi angka putus sekolah di Kota Jambi.

    “100 anak yang terpilih ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi yang lain untuk tidak menyerah dalam pendidikan. Sekolah ini harus diselesaikan hingga tuntas, hingga punya ijazah SMA,” tegas Yunita.

    Yunita juga menjelaskan bahwa proses seleksi tidak hanya berdasarkan kondisi sosial ekonomi, tetapi juga dilakukan pemeriksaan kesehatan dan tes bakat-minat berbasis kecerdasan buatan (AI). Hal ini dilakukan agar potensi anak bisa diarahkan dengan lebih tepat ke bidang keterampilan yang sesuai.

    Seorang wali murid yang anaknya diterima di SRMA 5 Jambi mengungkapkan rasa syukurnya.

    “Kami sangat terbantu dengan adanya pendidikan gratis ini. Harapannya, anak kami bisa sukses dan mengubah masa depan keluarga,” ujarnya haru.

    Wali Kota Jambi Dampingi Anak di Hari Pertama Sekolah: Sekolah Harus Menyenangkan dan Membahagiakan

    Hari pertama sekolah menjadi momen spesial bagi Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M, yang turut mengantar anaknya bersekolah di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kota Jambi. Dalam kesempatan tersebut, Maulana juga meninjau langsung kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di sejumlah titik.

    “Saya selaku ayah hari ini mengantar anak saya sekolah. Kemudian saya lanjut meninjau MPLS yang sedang berlangsung. MPLS ini adalah masa pengenalan lingkungan sekolah, dan tadi saya sempat hadir di SD Al-Falah bersama beberapa sekolah lainnya yang berkumpul di sana,” ujar Maulana.

    Dalam wawancara, Maulana menekankan pentingnya penerapan tujuh kebiasaan anak hebat Indonesia, sebuah program karakter yang telah disosialisasikan sejak dari rumah dan kini dilanjutkan di lingkungan sekolah. Ia menegaskan bahwa sekolah harus menjadi tempat yang menyenangkan dan membahagiakan bagi anak-anak.

    “Saya tekankan kepada para guru dan kepala sekolah bahwa sekolah harus membahagiakan, harus menyenangkan. Anak-anak baru ini adalah warga baru sekolah yang harus diterima dengan baik,” tegasnya.

    Maulana juga berpesan kepada siswa-siswi yang lebih senior untuk bersikap ramah dan membantu adik-adik kelasnya dalam beradaptasi dengan lingkungan baru.

    “Saya sampaikan kepada kakak-kakaknya, abang-abangnya, agar memberi tahu adik-adiknya — misalnya kalau mau ke toilet, di mana tempatnya. Kantin di mana, tempat makan di mana. Ini bagian penting dari kehidupan bermasyarakat di sekolah,” lanjutnya.

    Ia menyadari bahwa bagi sebagian anak, hari pertama sekolah bisa terasa menakutkan. Oleh karena itu, kehadiran lingkungan yang ramah dan inklusif sangat dibutuhkan.

    “Kita semua sebagai keluarga harus mendorong anak-anak bahwa sekolah ini menyenangkan. Para guru juga harus menciptakan suasana itu,” imbuh Maulana.

    Lebih lanjut, Maulana mendorong para kepala sekolah untuk terus berinovasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan, termasuk dengan menghadirkan taman-taman sekolah serta fasilitas pendukung lainnya.

    “Intinya, kita sekolah supaya nyaman, supaya baik. Sekolah itu bukan hanya tempat belajar, tapi juga tempat tumbuh dan berkembang,” tutupnya.*




    Write a Facebook Comment

    Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

    Semua Komentar

    Tinggalkan Komentar :