- 51 Tahun Anniversary Yamaha Indonesia, Yamaha Jambi Beri Gift Menarik
- Semester I 2025, Penyaluran BBM dan LPG di Sumbagsel Tumbuh Stabil, Pertamina Pastikan Layanan Energi Tetap Optimal
- Polresta Jambi Gelar Razia Ops Patuh Siginjai 2025, 18 Pelanggar Ditindak
- Kasus DBD di Kota Jambi Tembus 325, Empat Meninggal Dunia
- Yon Heri: Forum Penataan Ruang Tak Pernah Bahas PKKPR untuk PT SAS
- MPLS Ramah Bahagia Resmi Dimulai, Maulana Dorong Sekolah Jadi Rumah Kedua yang Menyenangkan
- Maulana: Peran Ayah dalam Pendidikan Anak Itu Penting dan Tak Tergantikan
- Terpilih Secara Aklamasi, Ini Visi Misi Marsha Listya untuk Majukan GOW Kota Jambi
- Remaja 15 Tahun Diduga Jadi Korban Kekerasan Seksual di Payo Lebar: Pelaku Bukan 7, Tapi 8 Orang, 6 Masih Buron
- Sekolah Rakyat Menengah Atas 5 Jambi Resmi Dibuka, 100 Siswa Kurang Mampu Dapat Pendidikan Gratis dan Berasrama
Kasus DBD di Kota Jambi Tembus 325, Empat Meninggal Dunia

Keterangan Gambar : Kasus DBD di Kota Jambi Tembus 325, Empat Meninggal Dunia
Mediajambi.com - Dinas Kesehatan Kota Jambi mencatat sebanyak 325 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi sepanjang Januari hingga Juli 2025.
Dari jumlah tersebut, empat orang di antaranya meninggal dunia. Meski angka ini belum menyamai jumlah kasus tahun lalu yang mencapai 600 kasus, namun tren peningkatan tetap menjadi perhatian serius, terutama karena wilayah Kota Jambi masuk dalam kategori endemis DBD.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Jambi, dr. Rini Kartika, mengatakan bahwa kasus DBD cenderung meningkat saat musim hujan dan menjadi pola yang berulang setiap tahun.
Ia menegaskan bahwa kondisi saat ini belum dikategorikan sebagai wabah, karena jumlah kasusnya masih sebanding dengan tahun sebelumnya.
“Untuk Kota Jambi, sampai saat ini selama tahun 2025, kasus DBD mencapai 325 dengan empat kematian. Dibandingkan tahun lalu yang mencapai 600 kasus, tahun ini dalam setengah tahun sudah 300 kasus. Kalau disebut wabah, tidak juga karena posisinya relatif sama dengan tahun sebelumnya,” kata Rini, Senin (14/7/2025).
Dinkes Kota Jambi mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), yang dinilai sebagai kunci utama dalam menekan angka penyebaran DBD.
Rini menegaskan bahwa upaya fogging tidak akan efektif jika tidak dibarengi dengan kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Beberapa langkah konkret yang dianjurkan antara lain membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk seperti ban bekas, botol plastik, dan wadah penampung air, serta pemberian larvasida (abate) yang dibagikan gratis.
Fogging dilakukan di lingkungan yang ditemukan minimal tiga kasus DBD atau adanya jentik nyamuk di sekitar lokasi.
Kawasan Perumahan Permata Land, RT.11, Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo menjadi salah satu titik perhatian penanganan DBD karena ditemukan lima kasus, termasuk seorang bayi berusia delapan bulan.
Fogging telah dilakukan pada Kamis lalu, namun Rini menyebut upaya pengasapan tidak cukup menyelesaikan persoalan jika lingkungan warga tetap menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti.
“Di Perumahan Permata Land sekarang ada tiga kasus, sebelumnya kan ada dua kasus, berarti lima kasus. Kalau daerahnya kasusnya banyak seperti itu, bisa jadi di sana memang ada tempat perindukan nyamuknya. Itu sudah dipoging, tapi kan enggak selesai,” ujarnya.
Dinkes kembali mengimbau agar warga dan pengurus RT aktif melakukan kerja bakti dan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar.
Tempat-tempat yang berpotensi menjadi genangan air seperti ban bekas, botol, kaleng, hingga talang air yang tersumbat harus segera dibersihkan.
Dengan meningkatnya kasus DBD, warga juga diminta waspada terhadap gejala awal seperti demam tinggi, nyeri otot dan sendi, munculnya bintik merah pada kulit, serta perdarahan ringan. Masyarakat diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala tersebut. *