- Pemprov Jambi Apresiasi Kehadiran Backstagers Indonesia sebagai Mitra Industri Kreatif
- Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Meningkatnya Dinamika Global
- Lakukan Safari Subuh Keliling, Gubernur Al Haris Himbau Masyarakat agar Tidak Melalaikan Shalat
- Gubernur Al Haris Upayakan Putus Rantai Produksi CPO Kelapa Sawit
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 54 Petugas Haji Provinsi Jambi
- Yuk Kenalan dengan Saham, Reksa Dana, dan Obligasi
- Warga Digemparkan Temukan Mayat Sejoli di Dalam Mobil Terparkir di Tempat Perbelanjaan Trona Ekspres
- Pastikan Seleksi PPPK Berjalan Lancar, Wawako Diza Pantau Langsung dan Apresiasi Peserta
- Dandim Pungky Beri Pembekalan dan Motivasi untuk Satgas Yonif 142/KJ Jelang Tugas di Papua
- Pungli Menggurita di Kota Jambi, Djokas Siburian Anggota DPRD kota Jambi Akan Tempuh Jalur Hukum: Saya Siap Buat Laporan Resmi
Pada Bulan Februari 2025 Provinsi Jambi Mengalami Deflasi sebesar 0,27 persen

Keterangan Gambar : Pada Bulan Februari 2025 Provinsi Jambi Mengalami Deflasi sebesar 0,27 persen
Mediajambi.com - Perkembangan harga berbagai komoditas pada
Februari 2025 secara y-on-y menunjukkan adanya penurunan. Berdasarkan hasil
pemantauan BPS Provinsi Jambi di tiga kabupaten/kota IHK, pada Februari 2025
terjadi deflasi y-on-y sebesar 0,27 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga
Konsumen (IHK) dari 106,06 pada Februari 2024 menjadi 105,77 pada Februari
2025. Tingkat deflasi m-to-m sebesar 0,60 persen dan tingkat deflasi y-to-d
sebesar 0,73 persen.
Kepala BPS Provinsi Jambi Agus Sudibyo mengatakan deflasi
y-on-y di Provinsi Jambi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan
oleh turunnya tiga indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok Perumahan, Air,
Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga sebesar 13,12 persen; kelompok Kesehatan
sebesar 0,96 persen; dan kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
sebesar 0,84 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan
indeks, yaitu: kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 1,80 persen;
kelompok Pakaian dan Alas Kaki sebesar 2,47 persen; kelompok Perlengkapan,
Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga sebesar 0,46 persen; kelompok
Transportasi sebesar 0,25 persen; kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya
sebesar 3,41 persen; kelompok Pendidikan sebesar 0,81 persen; kelompok
Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran sebesar 3,04 persen; dan kelompok
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya sebesar 5,62 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi
y-on-y pada Februari 2025, antara lain: tarif listrik, cabai merah, tomat,
daging ayam ras, beras, tarif angkutan udara, vitamin, petai, jeruk, pisang,
telepon seluler, jengkol, tempe, pepaya, ketimun, cabai hijau, daun bawang,
bensin, udang basah, dan sawi putih/pecay/pitsai. Sementara komoditas yang
dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m pada Februari 2025, antara
lain: tarif listrik, daging ayam ras, bawang merah, jengkol, tomat, beras,
tempe, petai, ketimun, sawi putih/pecay/pitsai, ikan kembung/ikan gembung/ikan
banyar/ ikan gembolo/ikan aso-aso, udang basah, ikan lele, telur ayam ras,
santan segar, dan obat batuk. Pada Februari 2025, kelompok pengeluaran yang
memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu: kelompok Perumahan, Air,
Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga sebesar 1,76 persen, kelompok Kesehatan
sebesar 0,03 persen; dan kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
sebesar 0,04 persen.
Selanjutnya kelompok pengeluaran yang memberikan andil
inflasi y-on-y, yaitu: kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 0,57
persen; kelompok Pakaian dan Alas Kaki sebesar 0,16 persen; kelompok
Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga sebesar 0,02
persen; kelompok Transportasi sebesar 0,03 persen; kelompok Rekreasi, Olahraga,
dan Budaya sebesar 0,07 persen; kelompok Pendidikan sebesar 0,04 persen;
kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran sebesar 0,28 persen; dan
kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya sebesar 0,39 persen.
Dari empat subkelompok pada kelompok pengeluaran ini, dua
diantaranya mengalami inflasi y-on-y dan dua subkelompok lainnya deflasi.
Subkelompok yang mengalami inflasi y-on-y, yaitu subkelompok pembelian
kendaraan sebesar 1,85 persen; dan subkelompok pengoperasian peralatan
transportasi pribadi sebesar 0,47 persen. Sedangkan subkelompok jasa angkutan
penumpang mengalami deflasi y-on-y sebesar 4,96 persen; dan subkelompok jasa
pengiriman barang sebesar 1,18 persen. Kelompok ini pada Februari 2025
memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y sebesar 0,03 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi
y-on-y, yaitu sepeda motor sebesar 0,06 persen. Sedangkan komoditas yang
dominan memberikan andil/ sumbangan deflasi y-on-y, yaitu tarif angkutan udara
sebesar 0,08 persen; dan bensin sebesar 0,02 persen. Sementara kelompok
Transportasi pada Februari 2025 memberikan andil/ sumbangan inflasi m-to-m
sebesar 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/ sumbangan inflasi
m-to-m, yaitu: bensin sebesar 0,02 persen; dan sepeda motor sebesar 0,01
persen.
Pada Februari 2025, tingkat deflasi m-to-m Provinsi Jambi
sebesar 0,60 persen dan tingkat deflasi y-to-d sebesar 0,73 persen. Sedangkan
tingkat deflasi y-on-y sebesar 0,27 persen. Sementara itu, tingkat inflasi
m-to-m Provinsi Jambi Februari 2024 sebesar 0,13 dan tingkat inflasi y-to-d
sebesar 0,96 persen serta tingkat inflasi y-on-y sebesar 3,19 persen.
Dari tiga kabupaten/kota IHK di Provinsi Jambi, dua
diantaranya mengalami deflasi dan satu lainnya inflasi. Kota Jambi mengalami
deflasi m-to-m sebesar 0,84 persen dan Muara Bungo sebesar 0,42 persen.
Sedangkan Kabupaten Kerinci mengalami inflasi m-to-m sebesar 0,09 persen.(***)