- Pemprov Jambi Apresiasi Kehadiran Backstagers Indonesia sebagai Mitra Industri Kreatif
- Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Meningkatnya Dinamika Global
- Lakukan Safari Subuh Keliling, Gubernur Al Haris Himbau Masyarakat agar Tidak Melalaikan Shalat
- Gubernur Al Haris Upayakan Putus Rantai Produksi CPO Kelapa Sawit
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 54 Petugas Haji Provinsi Jambi
- Yuk Kenalan dengan Saham, Reksa Dana, dan Obligasi
- Warga Digemparkan Temukan Mayat Sejoli di Dalam Mobil Terparkir di Tempat Perbelanjaan Trona Ekspres
- Pastikan Seleksi PPPK Berjalan Lancar, Wawako Diza Pantau Langsung dan Apresiasi Peserta
- Dandim Pungky Beri Pembekalan dan Motivasi untuk Satgas Yonif 142/KJ Jelang Tugas di Papua
- Pungli Menggurita di Kota Jambi, Djokas Siburian Anggota DPRD kota Jambi Akan Tempuh Jalur Hukum: Saya Siap Buat Laporan Resmi
Kota Jambi Bulan Oktober 2023 Alami Inflasi Sebesar 2,44%

Keterangan Gambar : Kota Jambi Bulan Oktober 2023 Alami Inflasi Sebesar 2,44%
Mediajambi.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi
dalam rilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Oktober 2023,
mencatat Kota Jambi mengalami inflasi "month to month" (mtm) sebesar
0,50 persen, dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 117,43, inflasi "year on
year" (yoy) sebesar 2,44 persen (masih dibawah tingkat inflasi nasional
sebesar 2,56 persen) dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 2,20
persen. Dari 24 kota IHK se-Sumatera, Kota Jambi berada pada peringkat 2 dan
peringkat 15 se-Indonesia.
Inflasi Kota Jambi terjadi disebabkan oleh kenaikan yang
ditunjukkan dengan naiknya indeks harga pada lima kelompok pengeluaran, yaitu
kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok pengeluaran ini menyumbang
andil terbesar dalam pembentukan inflasi Kota Jambi, dengan kontribusi sebesar
1,19 persen, disusul oleh kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan
rutin rumah tangga sebesar 0,12 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,65 persen,
kelompok transportasi sebesar 0,89 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan
budaya sebesar 0,22 persen.
Untuk komoditas pendorong inflasi di Kota Jambi, antara lain
daging ayam ras, cabai, angkutan udara, beras dan roti manis. Adapun komoditas
penahan inflasi Kota Jambi, antara lain
udang basah, cumi-cumi, kentang, tomat, dan ikan nila.
Sebelumnya pada bulan September 2023 Kota Jambi alami
inflasi "month to month" (mtm) sebesar 0,41 persen, dengan Indeks
Harga Konsumen sebesar 116,85, inflasi "year on year" (yoy) sebesar
1,78 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 1,70 persen. Dari 24
kota IHK se-Sumatera, Kota Jambi berada pada peringkat 9 dan peringkat 15
se-Indonesia.
Inflasi Kota Jambi pada bulan September terjadi disebabkan
oleh kenaikan yang ditunjukkan dengan naiknya indeks harga pada enam kelompok
pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok
perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kelompok
transportasi, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, kelompok
makanan, minuman/restoran, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Pemerintah Kota Jambi bersama seluruh stakeholder yang
terlibat, berkomitmen berupaya menjaga stabilitas harga dan mengendalikan
inflasi.
Peninjauan lapangan terus menerus dilakukan oleh TPID Kota
Jambi, untuk meninjau dan memastikan harga komoditi di pasar terkendali.
Intervensi langsung juga didukung oleh Perum Bulog dengan menggelar pasar murah
komoditas beras secara rutin disejumlah lokasi di wilayah Kota Jambi.
Pemerintah Kota Jambi telah melaksanakan 11 langkah kongkrit
upaya penanganan dan stabilisasi laju inflasi di Kota Jambi. 11 langkah
kongkrit tersebut diantaranya meliputi :
1. Sidak dan pemantauan secara kontinu komoditas konsumsi
masyarakat di berbagai pasar, ritel, dan pergudangan;
2. Aktif mengadakan bantuan sosial dan program pengentasan
miskin ekstrem;
3. Pengadaan bantuan berusaha bagi pelaku UMKM;
4 Subsidi BBM bagi angkutan umum;
5. Operasi rutin atau intervensi operasi pasar bersama Bulog
Jambi;
6. Melaksanakan gerakan "Payo Menanam Cabai" dan bawang
yang melibatkan masyarakat
7. Peningkatan kapasitas lahan warga dan lahan tidur untuk
pangan;
8. Optimalisasi tugas dan fungsi Satgas Pangan Kota Jambi;
9. Perluasan kerjasama dengan daerah penghasil komoditas
pangan;
10. Bantuan transportasi angkutan komoditas pangan;
11. Publikasi, sosialisasi, dan edukasi yang massif untuk
membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait inflasi.
Langkah kongkrit tersebut terbukti efektif menstabilkan laju
inflasi di Kota Jambi selama kurun waktu setahun terakhir.
Kota Jambi juga telah menginisiasi kerjasama antar daerah
untuk stabilisasi ketersediaan pasokan komoditas pokok, seperti beras, dengan
beberapa daerah di Sumatera Selatan seperti Banyu Asin, Ogan Komering Ulu
(OKU), dan Bengkulu. Juga dengan daerah penghasil komoditas lainnya di Pulau
Jawa dan Sumatera.(*)