- Pemprov Jambi Apresiasi Kehadiran Backstagers Indonesia sebagai Mitra Industri Kreatif
- Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Meningkatnya Dinamika Global
- Lakukan Safari Subuh Keliling, Gubernur Al Haris Himbau Masyarakat agar Tidak Melalaikan Shalat
- Gubernur Al Haris Upayakan Putus Rantai Produksi CPO Kelapa Sawit
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 54 Petugas Haji Provinsi Jambi
- Yuk Kenalan dengan Saham, Reksa Dana, dan Obligasi
- Warga Digemparkan Temukan Mayat Sejoli di Dalam Mobil Terparkir di Tempat Perbelanjaan Trona Ekspres
- Pastikan Seleksi PPPK Berjalan Lancar, Wawako Diza Pantau Langsung dan Apresiasi Peserta
- Dandim Pungky Beri Pembekalan dan Motivasi untuk Satgas Yonif 142/KJ Jelang Tugas di Papua
- Pungli Menggurita di Kota Jambi, Djokas Siburian Anggota DPRD kota Jambi Akan Tempuh Jalur Hukum: Saya Siap Buat Laporan Resmi
Kota Jambi Alami Kenaikan Inflasi Maret 2024, Namun Masih Relatif Stabil

Keterangan Gambar : Kota Jambi Alami Kenaikan Inflasi Maret 2024, Namun Masih Relatif Stabil
Mediajambi.com - Kota Jambi pada bulan Maret 2024 kembali
alami inflasi. Namun dibanding bulan Februari 2024, kenaikannya relatif sangat
kecil tidak jauh berbeda. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bagian
Perekonomian dan SDA Setda Kota Jambi, Hendra Saputra dalam siaran persnya
dihadapan awak media, Senin sore (1/4/2024).
"Bulan Maret 2024, Kota Jambi mengalami inflasi month
to month (mtm) terhadap Februari 2024 sebesar 0,28%, dimana inflasi sebelumnya
pada bulan Februari terhadap Januari, sebesar 0,24%. Artinya kenaikan ini
sangat kecil dan tidak signifikan, hampir sama dengan bulan sebelumnya,"
ujar Hendra.
Lebih lanjut, Sekretaris TPID Kota Jambi itu juga sampaikan
kondisi Inflasi year on year (yoy) Kota Jambi bulan Maret 2024 terhadap
Februari 2023 sebesar 3,41%, berada pada posisi lebih tinggi dibanding inflasi
yoy Maret 2024 sebesar 3,15%. Sedangkan inflasi tahun kalender Maret 2024
terhadap Desember 2023 sebesar 1,21% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota
Jambi pada bulan Maret tercatat sebesar 106,40.
"Inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan
harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks 9 kelompok pengeluaran, yaitu
kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 9,32%, kelompok perawatan
pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,53%, kelompok transportasi sebesar 1,86%,
kelompok pendidikan sebesar 1,72%, kelompok penyediaan makanan dan minuman
restoran sebesar 1,62%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah
tangga sebesar 1,03%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,71%, kelompok
rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,37% dan kelompok kesehatan sebesar
0,30%. Sedangkan untuk 2 kelompok lainnya mengalami penurunan indeks. Kelompok
informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar
0,21% dan kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rumah tangga
mengalami penurunan sebesar 0,07%. Data tersebut merupakan hasil pemantauan BPS
Kota Jambi secara periodik. Secara umum, seluruh daerah di Indonesia, maupun
secara nasional semua mengalami inflasi," ungkapnya.
Lebih detail, Hendra uraikan penyebab utama inflasi bulan
Maret 2024 secara month to month adalah kelompok makanan minuman dan tembakau
dengan andil sebesar 0,96%. Komoditas menyumbang utama inflasi kelompok ini
adalah beras, daging ayam ras, pempek, petai, bawang putih dan telur ayam ras.
"Dua pekan pertama kita sempat dihadapkan pada trend
kenaikan komoditas cabai. Alhamdulillah dengan determinasi dan kebijakan
strategis Ibu Pj. Wali Kota, agar Pemkot Jambi bergerak cepat merealisasikan
kerjasama antar daerah, yaitu pembelian cabai di daerah penghasil di Sleman dan
juga intervensi pasar dengan subsidi harga menggunakan dana BTT, hasilnya dua
pekan terakhir harga cabai melandai turun dan stabil. Dengan demikian cabai dan
beberapa komoditas lain, mengalami deflasi dan berperan memberi andil menahan laju
inflasi month to month bulan Maret," jelasnya.
Tercatat, Kota Jambi pada Maret ini menjadi daerah
penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan tingkat inflasi month to month
terendah se-Provinsi Jambi, selain Kabupaten Bungo (0,46%), Kabupaten Kerinci
(1,41%) dan juga selain inflasi Provinsi Jambi sendiri (0,54%).
Penjabat Wali Kota Jambi jelas Hendra juga terus berupaya
mengendalikan inflasi pada komoditas beras yang memberi andil cukup besar pada
bulan Maret 2024, dengan beberapa strategi.
"Upaya stabilitasi pasokan dan harga pangan di tengah
masyarakat, khususnya beras, gencar kita lakukan selama bulan Maret hingga
April ini. Terutama selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Ibu Pj. Wali Kota
telah melaunching program "Gebyar Ramadan 1445 H/2024", yang terdiri
dari beberapa rangkaian kegiatan. Yaitu "Bazar Pasar Murah" dan
"Gerakan Pangan Murah" yang akan dilaksanakan di berbagai kecamatan
dalam wilayah Kota Jambi. Juga Pasar Murah Bersubsidi, Bantuan Sosial, dan penyaluran
Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tahap III bagi masyarakat keluarga penerima
manfaat (KPM) yang masuk data DTKS atau data kemiskinan ekstrem, maupun
masyarakat rentan miskin ekstrem yang ada di Kota Jambi," bebernya.
Dia juga berharap seluruh upaya kongkrit Pemkot Jambi dalam
pengendalian inflasi dan menjaga daya beli masyarakat, dapat berdampak positif.
Selain membantu masyarakat dalam menghadapi bulan Ramadan dan Idul Fitri
mendatang, upaya pengendalian inflasi yang terus dilakukan juga dapat berjalan
efektif.
"Kami juga terus mengimbau masyarakat untuk tidak panic
buying, bijak dalam konsumsi pangan maupun berbelanja menjelang lebaran. Kami
pastikan stok pangan aman menjelang Idul Fitri dan pasca Idul Fitri. InsyaAllah
kita terus menjaga stabilisasi harga maupun ketersediaannya di pasaran,"
pungkasnya.(*)