- Pemprov Jambi Apresiasi Kehadiran Backstagers Indonesia sebagai Mitra Industri Kreatif
- Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Meningkatnya Dinamika Global
- Lakukan Safari Subuh Keliling, Gubernur Al Haris Himbau Masyarakat agar Tidak Melalaikan Shalat
- Gubernur Al Haris Upayakan Putus Rantai Produksi CPO Kelapa Sawit
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 54 Petugas Haji Provinsi Jambi
- Yuk Kenalan dengan Saham, Reksa Dana, dan Obligasi
- Warga Digemparkan Temukan Mayat Sejoli di Dalam Mobil Terparkir di Tempat Perbelanjaan Trona Ekspres
- Pastikan Seleksi PPPK Berjalan Lancar, Wawako Diza Pantau Langsung dan Apresiasi Peserta
- Dandim Pungky Beri Pembekalan dan Motivasi untuk Satgas Yonif 142/KJ Jelang Tugas di Papua
- Pungli Menggurita di Kota Jambi, Djokas Siburian Anggota DPRD kota Jambi Akan Tempuh Jalur Hukum: Saya Siap Buat Laporan Resmi
IDI Siagakan Tenaga Kesehatan Dokter untuk Penanganan Korban Bencana Erupsi Gunung Marapi di Sumbar

Keterangan Gambar : IDI Siagakan Tenaga Kesehatan Dokter untuk Penanganan Korban Bencana Erupsi Gunung Marapi di Sumbar
Mediajambi.com - Pengurus Besar
Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyiagakan tenaga kesehatan dokter di
sejumlah fasilitas kesehatan dan posko kesehatan di wilayah erupsi Gunung
Marapi di Sumatra Barat.
Ketua Umum PB IDI, DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT
menyampaikan bahwa kesiapan para tenaga kesehatan tersebut merupakan hasil
koordinasi IDi Wilayah Sumatra Barat dengan IDI Cabang di area terdampak serta
dengan sejumlah lembaga terkait seperti BNPB, BMKG, dan Kedokteran Kepolisian.
Sementara itu, Ketua IDI Wilayah Sumatra Barat, DR Dr Roni
Eka Sahputra, SpOT(K) menjelaskan bahwa IDI Wilayah Sumatra Barat melibatkan 4
IDI Cabang di area terdampak; yakni IDI Cabang Agam, IDI Cabang Tanah Datar,
IDI Cabang Padang Panjang, dan IDI Cabang Bukittinggi.
Hingga 6 Desember 2023, 75 orang pendaki yang namanya
terdaftar di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sudah diketemukan
seluruhnya. 23 orang diantaranya meninggal dunia, dan sisanya luka-luka baik
berat maupun ringan.
Korban meninggal umumnya diketemukan luka fraktur di bagian
kepala dan tubuh akibat tertimpa batu-batu besar dari erupsi, dan juga karena
semburan panas secara langsung karena posisi para pendaki tersebut kebanyakan
berada di puncak gunung.
Dr Pom Harry Satria, SpOG(K), Wakil Ketua II PB IDI
menyampaikan bahwa saat ini IDI bersama dengan lembaga terkait telah melakukan
operasional Puskesmas 24 jam di wilayah terdampak, dengan memberdayakan para
tenaga kesehatan setempat, dibantu relawan Tim Bantuan Medis Hippocrates
Emergency Team Mahasiswa Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas,
serta para dokter dari kepolisian.
Sementara untuk penanganan lebih lanjut, para korban yang
dievakuasi dirujuk ke Fasilitas Kesehatan di Padang Panjang dan Bukittingggi.
IDI Wilayah Sumatra Barat akan berkoordinasi dan
menggandeng sejumlah Perhimpunan Profesi
dibawah naungan IDI untuk melakukan screening dampak paska erupsi di sekitar
wilayah Gunung Marapi.
PB IDI mengingatkan masyarakat luas yang ingin melakukan
pendakian di gunung berapi aktif maupun pasif di seluruh wilayah Indinesia agar
melakukan pelaporan terlebih dahulu melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam
(BKSDA) dengan melampirkan data diri lengkap sesuai ketentuan, serta tidak
memaksakan diri untuk melakukan perjalanan pendakian apabila situasi tidak
memungkinkan.(***)