- Pemprov Jambi Apresiasi Kehadiran Backstagers Indonesia sebagai Mitra Industri Kreatif
- Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Meningkatnya Dinamika Global
- Lakukan Safari Subuh Keliling, Gubernur Al Haris Himbau Masyarakat agar Tidak Melalaikan Shalat
- Gubernur Al Haris Upayakan Putus Rantai Produksi CPO Kelapa Sawit
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 54 Petugas Haji Provinsi Jambi
- Yuk Kenalan dengan Saham, Reksa Dana, dan Obligasi
- Warga Digemparkan Temukan Mayat Sejoli di Dalam Mobil Terparkir di Tempat Perbelanjaan Trona Ekspres
- Pastikan Seleksi PPPK Berjalan Lancar, Wawako Diza Pantau Langsung dan Apresiasi Peserta
- Dandim Pungky Beri Pembekalan dan Motivasi untuk Satgas Yonif 142/KJ Jelang Tugas di Papua
- Pungli Menggurita di Kota Jambi, Djokas Siburian Anggota DPRD kota Jambi Akan Tempuh Jalur Hukum: Saya Siap Buat Laporan Resmi
Driver Ojol Demo Kantor Grab Jambi

Keterangan Gambar : Driver Ojol Demo Kantor Grab Jambi
Mediajambi.com- Para sopir ojek online yang menjadi mitra Grab, melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Grab Jambi, Kota Jambi, Senin (12/9). Mereka mendesak perusahaan Grab menghapuskan orderan Grab Food berganda, karena dirasakan telah merugikan para sopir ojek online.
Tidak hanya itu, para driver ini meminta tarif ojek online dinaikkan sesuai ketetapan pemerintah pusat, serta meminta Grab menutup pendaftaran driver baru.
"Tuntutan kami, menghilangkan orderan ganda, karena terjadi pemotongan yang tidak jelas yang merugikan driver. Yang kedua, menutup permanen terkait pendaftaran mitra baru, karena driver sudah sangat banyak. Sesudah itu, penyesuaian tarif, mulai dari tarif dasar, tarif bawah, tarif atas, dan komisi yang dipotong," kata Choki (47), koordinator aksi tersebut.
Ia menyampaikan jangan sampai orderan berganda semakin mempersulit para sopir ojek online di tengah kenaikan harga BBM. "Semakin berjalannya orderan ganda, pemotongan yang tidak jelas semakin meraja rela," ujarnya.
- Seorang Pemuda di Muaro Jambi Tewas ditangan Tetangganya Sendiri0
- Satreskrim Polresta Jambi dan Ditreskrimum Polda Jambi Bekuk 15 Orang Geng Motor0
- Walikota Fasha Lantik 128 Guru, Kepala Sekolah SD dan SMPN se Kota Jambi0
- Gubernur Jambi dan Isteri Meriahkan Haornas KONI Provinsi Jambi0
- Ombudsman : Distribusi BBM Bersubsidi Perlu Pertimbangkan Mayoritas Kendaraan Digunakan Masyarakat0
Para mitra Grab ini, kata Choki, sudah menyampaikan keluhan tersebut berulang kali selama 4 pekan, melalui pesan WA. "Setiap per minggu, selalu kita ingatkan. Tapi, mereka tidak menanggapi sama sekali. Makanya, mau tidak mau, kami datang ke sini ramai-ramai," tuturnya.
Fais (50), salah satu sopir ojek online, mengatakan terdapat pemotongan tarif saat orderan ganda berlangsung. Ia tidak mengetahui dan mempertanyakan tujuan pemotongan itu.
"Misalkan satu orderan, ongkosnya Rp 7.200, ini tarif lama sebelum kenaikan harga BBM. Kalau 2 orderan, seharusnya bertarif Rp 14.400. Tapi kenyataannya, pada saat kita mendapatkan 2 orderan sekaligus, itu cuma dapat Rp 10.800. Yang Rp 3.600 kemana? Justru itulah, pihak Grab mempertahankan orderan ini," ujarnya.
Ia tidak keberatan dengan adanya pemotongan untuk biaya aplikasi, tetapi menolak keras pemotongan saat 2 orderan sekaligus. "Kalau pemotongan untuk biaya aplikasi itu, kami terima. Tapi, soal tarif ini, kan hak driver," ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Kantor Grab Jambi atau Partner Engagement South Sumatera, Adil Maskuri menyampaikan pihaknya belum bisa memastikan penghapusan orderan berganda itu, tetapi akan melakukan pengkajian selama sepekan.
"Terkait orderan gabungan, dikaji selama 1 minggu. Kita bisa mengeluarkan jawaban yang pasti, karena butuh proses dengan manajemen yang lain," ujarnya, kepada para sopir yang berunjuk rasa.
Walaupun demikian, pihak Kantor Grab Jambi tidak lagi menerima driver atau mitra baru."Pendaftaran mitra baru segera diberhentikan. Silakan cek hari ini bila ada pendaftaran baru. Lalu, Grab akan berkomunikasi terkait potongan, komisi, dan lainnya. Tiga poin itu yang kami sampaikan ke abang-abang," pungkasnya. (*/Yen)