- Gubernur Al Haris dan Wagub Sani Dampingi Menag RI Kunker di Provinsi Jambi
- Pelindo Regional 2 Jambi Tanam 400 Pohon Produktif Di Desa Pematang Jering
- Menag Ajak ASN Kemenag Jambi Bangun Moderasi Beragama yang Ramah dan Humanis
- Walikota Jambi Dorong Eks Lokalisasi Pucuk Sebagai Centra Olahraga
- Walikota Maulana Resmikan Layanan Kegawatdaruratan 24 Bagi Warga Kota Jambi
- Walikota Maulana Salurkan Santunan Jaminan Kematian Pekerja Rentan Kota Jambi
- Maulana Sambut Baik Pandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Jota Jambi: Untuk Kemajuan Kedepan
- Wakili Kepala Daerah se-Provinsi Jambi, Maulana Hadiri Ground Breaking SPPG dan Pembangunan Dapur Sehat Bergizi
- Wagub Sani: Tradisi Grebeg Suro Jaga Budaya Lokal Agar Tetap Lestari
- TPP Tetapkan Sanusi dan Zuwanda Lolos Verifikasi Calon Ketua KONI Jambi
Warga Danau Teluk Dibacok karena Dituduh Mata-mata Polisi Terkait Narkoba

Keterangan Gambar : Warga Danau Teluk Dibacok karena Dituduh Mata-mata Polisi Terkait Narkoba
Mediajambi.com - Seorang pria bernama Debi Sandra (38), warga RT 08, Kelurahan Tanjung Raden, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi, menjadi korban pengeroyokan dan pembacokan.Aksi tersebut dilakukan oleh lima orang pria pada Kamis (5/6/2024) sekitar pukul 04.00 WIB.
Tindakan kekerasan itu terjadi lantaran Debi dituding sebagai mata-mata polisi dalam kasus peredaran narkoba. Peristiwa bermula saat Debi ditelepon oleh seorang perempuan bernama Adis Suryani, yang meminta diantarkan ke sebuah rumah di kawasan RT 24, Kelurahan Danau Sipin, Kota Jambi.
Sekira pukul 02.00 WIB, saya ditelepon oleh dia (Adis), dan minta diantar ke bawah (Danau Sipin)," kata Debi kepada media Jumat (13/6/2025) sore.
Tanpa rasa curiga, Debi mengantarkan perempuan yang baru dikenalnya selama kurang lebih tiga bulan tersebut. Sekitar pukul 03.30 WIB, mereka tiba di rumah tujuan.
Debi mengatakan sempat mengobrol dengan Adis selama 30 menit, namun selama itu Adis tampak gelisah. "Cewek ini memang gelisah, keluar masuk rumah gitu," katanya.
Sekitar pukul 04.00 WIB, Debi masuk ke dalam rumah. Di situlah awal mula kejadian pengeroyokan terjadi. Saat itu, ia melihat dua pria berada di dalam rumah.
Tak lama kemudian, tiga pria lainnya menyusul masuk. Debi pun terkurung di dalam rumah bersama lima pria dan satu perempuan dengan kondisi pintu terkunci.
Dalam kondisi tersebut, sempat terjadi adu mulut. Debi mengaku dituduh sebagai informan polisi yang membocorkan peredaran narkoba jenis sabu.
Selain itu, perempuan yang bersamanya juga menuduh telah dipukul oleh Debi, sehingga membuat emosi para pria tersebut memuncak. "Awalnya dipukul tangan kosong, sempat berkelahi. Dan waktu itu saya mau lari gak bisa karena dikunci di dalam rumah, akhirnya saya teriak," katanya.
Debi sempat melakukan perlawanan namun kalah jumlah. Ia kemudian dipukul dan dibacok sebanyak dua kali di bagian kepala. "Setelah warga datang, saya lihat sudah ada darah, ternyata dari kepala saya," jelasnya.
Ia mengaku tidak mengetahui pasti siapa yang membacoknya, namun melihat dua orang pria memegang senjata tajam. "Awalnya satu orang yang mukul, disusul yang lain. Saya gak sadar, pas saya sadar ada darah, saya lihat ada dua orang yang pegang senjata tajam, satu pakai samurai satu lagi pakai pisau," tambahnya.
Dalam kondisi pendarahan, Debi masih sempat pulang ke rumah menggunakan sepeda motor. "Kondisi pusing, saya pulang seorang diri naik motor. Barulah keluarga bawa saya ke rumah sakit," katanya.
Akibat kejadian itu, Debi mengalami luka di kepala dan pelipis sebelah kanan yang harus dijahit sebanyak delapan jahitan. Peristiwa ini pun telah dilaporkan ke pihak kepolisian. "Saya mohon, polisi menangkap semua pelaku yang terlibat," katanya.
Menanggapi kejadian tersebut, Kapolresta Jambi Kombes Pol Boy Sutan Binanga Siregar mengatakan bahwa kasus ini sudah ditangani oleh Satreskrim Polresta Jambi. "Saat ini perkara ditangani oleh Satreskrim Polresta Jambi, dan keberadaan pelaku masih dalam proses penyelidikan," singkat Boy saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp. (*)