- Gubernur Al Haris dan Wagub Sani Dampingi Menag RI Kunker di Provinsi Jambi
- Pelindo Regional 2 Jambi Tanam 400 Pohon Produktif Di Desa Pematang Jering
- Menag Ajak ASN Kemenag Jambi Bangun Moderasi Beragama yang Ramah dan Humanis
- Walikota Jambi Dorong Eks Lokalisasi Pucuk Sebagai Centra Olahraga
- Walikota Maulana Resmikan Layanan Kegawatdaruratan 24 Bagi Warga Kota Jambi
- Walikota Maulana Salurkan Santunan Jaminan Kematian Pekerja Rentan Kota Jambi
- Maulana Sambut Baik Pandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Jota Jambi: Untuk Kemajuan Kedepan
- Wakili Kepala Daerah se-Provinsi Jambi, Maulana Hadiri Ground Breaking SPPG dan Pembangunan Dapur Sehat Bergizi
- Wagub Sani: Tradisi Grebeg Suro Jaga Budaya Lokal Agar Tetap Lestari
- TPP Tetapkan Sanusi dan Zuwanda Lolos Verifikasi Calon Ketua KONI Jambi
Honorer Tuntut Gaji Sesuai UMP dan Kejelasan Status, DPRD Jambi Siap Kawal Aspirasi

Keterangan Gambar : Honorer Tuntut Gaji Sesuai UMP dan Kejelasan Status, DPRD Jambi Siap Kawal Aspirasi
Mediajambi.com - Puluhan tenaga honorer dari berbagai instansi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jambi, Selasa (20/5). Mereka menuntut agar gaji disesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jambi sebesar Rp3,2 juta per bulan, serta meminta kejelasan status kerja.
Ketua aksi, Hairul Saleh, mengatakan tuntutan diajukan lantaran banyak honorer tidak lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), namun tetap bekerja dengan gaji rendah.
“Gaji yang kami terima saat ini berkisar antara Rp1 juta hingga Rp1,5 juta per bulan. Jelas tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kami minta agar disetarakan dengan UMP,” ujar Hairul.
Ia juga menekankan bahwa para honorer telah bekerja secara penuh waktu dan menjalankan tugas-tugas layaknya ASN.
“Kami menuntut kesejahteraan, karena kami juga berkontribusi dalam pelayanan publik,” tambahnya.
Aspirasi massa diterima langsung oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Samsul Riduan, bersama Ketua Komisi I DPRD.
Samsul menyatakan pihaknya akan menyampaikan tuntutan tersebut kepada Gubernur Jambi dan memastikan ada komunikasi lanjutan dengan Pemprov.
“Semua aspirasi sudah kami tampung. Kami bersama Komisi I akan mencari waktu untuk menyampaikan langsung kepada Gubernur. Namun keputusan tetap berada di tangan eksekutif,” kata Samsul.
Ia juga merespons adanya laporan intimidasi terhadap peserta aksi. Beberapa honorer mengaku mendapat Surat Peringatan (SP) dari instansi tempat mereka bekerja.
“Jika ada tindakan intimidasi atau ancaman terhadap peserta aksi, segera laporkan. Kami siap membela honorer yang telah mengabdi selama ini,” tegas Samsul. (*)