- Gubernur Al Haris dan Wagub Sani Dampingi Menag RI Kunker di Provinsi Jambi
- Pelindo Regional 2 Jambi Tanam 400 Pohon Produktif Di Desa Pematang Jering
- Menag Ajak ASN Kemenag Jambi Bangun Moderasi Beragama yang Ramah dan Humanis
- Walikota Jambi Dorong Eks Lokalisasi Pucuk Sebagai Centra Olahraga
- Walikota Maulana Resmikan Layanan Kegawatdaruratan 24 Bagi Warga Kota Jambi
- Walikota Maulana Salurkan Santunan Jaminan Kematian Pekerja Rentan Kota Jambi
- Maulana Sambut Baik Pandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Jota Jambi: Untuk Kemajuan Kedepan
- Wakili Kepala Daerah se-Provinsi Jambi, Maulana Hadiri Ground Breaking SPPG dan Pembangunan Dapur Sehat Bergizi
- Wagub Sani: Tradisi Grebeg Suro Jaga Budaya Lokal Agar Tetap Lestari
- TPP Tetapkan Sanusi dan Zuwanda Lolos Verifikasi Calon Ketua KONI Jambi
Gunung Marapi Meletus, Belasan Pendaki Gunung Diturunkan

Keterangan Gambar : Gunung Marapi Meletus, Belasan Pendaki Gunung Diturunkan
Mediajambi.com -
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak
diperbolehkan mendaki Gunung Marapi pada radius tiga kilometer dari kawah atau
puncak. Menyusul meletusnya Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023) pukul 14:54 WIB.
Terdapat sebanyak 47 pendaki terdampak erupsi Gunung Marapi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Abdul Muhari, Ph.D., dalam siaran pers nya Senin (4/12) pukul 07.29 WIB
menyebutkan, dari data yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 19 pendaki sudah berhasil
turun dan diselamatkan oleh tim gabungan. Masih ada 28 pendaki yang belum
berhasil turun.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Warsito, memastikan bahwa kabar yang sempat
beredar tentang seorang pendaki meninggal dunia belum dapat diverifikasi.
Tim gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian dan
pertolongan terhadap para pendaki yang belum berhasil turun. Oleh sebab itu,
masyarakat diminta agar tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan yang belum
dapat dipastikan kebenarannya.
Letusan Gunung Marapi itu mengeluarkan suara gemuruh yang
keras dan terjadi hujan abu bercampur kerikil. Sempat terdengar suara gemuruh,
dan letusan yang kemudian turun hujan
abu disertai kerikil-kerikil. Ini menimbulkan bunyi di atap rumah," ujar
Marwan (45) warga Ampek Angkek setempat Minggu sore. Meski begitu warga
menurutnya mereka tetap tenang, hanya terganggu oleh hujan abu dan bau yang
menyengat.
Gunung Marapi terletak di daerah Agam dan Tanah Datar dengan
ketinggian 2.891 meter dari permukaan laut.
Erupsi Gunung Marapi tersebut menimbulkan hujan abu vulkanis
tipis mulai turun di daerah sekitaran kaki Gunung Marapi di Kota Bukittinggi
dan Kabupaten Agam.
Abu vulkanis yang turun berukuran cukup halus dan berbentuk
seperti pasir sungai. Abu ini cukup mengganggu pernafasan dan membuat para
pengendara harus menurunkan kaca helm saat berkendara.(Lin)