- Pemprov Jambi Apresiasi Kehadiran Backstagers Indonesia sebagai Mitra Industri Kreatif
- Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Meningkatnya Dinamika Global
- Lakukan Safari Subuh Keliling, Gubernur Al Haris Himbau Masyarakat agar Tidak Melalaikan Shalat
- Gubernur Al Haris Upayakan Putus Rantai Produksi CPO Kelapa Sawit
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 54 Petugas Haji Provinsi Jambi
- Yuk Kenalan dengan Saham, Reksa Dana, dan Obligasi
- Warga Digemparkan Temukan Mayat Sejoli di Dalam Mobil Terparkir di Tempat Perbelanjaan Trona Ekspres
- Pastikan Seleksi PPPK Berjalan Lancar, Wawako Diza Pantau Langsung dan Apresiasi Peserta
- Dandim Pungky Beri Pembekalan dan Motivasi untuk Satgas Yonif 142/KJ Jelang Tugas di Papua
- Pungli Menggurita di Kota Jambi, Djokas Siburian Anggota DPRD kota Jambi Akan Tempuh Jalur Hukum: Saya Siap Buat Laporan Resmi
Bawang Merah, Daging Ayam Ras, Angkutan Udara, Tomat, dan Beras Pemicu Inflasi Jambi 2023

Keterangan Gambar : Bawang Merah, Daging Ayam Ras, Angkutan Udara, Tomat, dan Beras Pemicu Inflasi Jambi 2023
Mediajambi.com- Merujuk rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Badan Pusat Statistik (BPS), secara bulanan IHK gabungan Kota Jambi dan Kabupaten Bungo pada Bulan Desember 2023 mengalami inflasi sebesar 0,26% (mtm).
Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan periode Bulan November 2023 yang
tercatat inflasi sebesar 0,79% (mtm). Perkembangan tersebut juga lebih rendah
dibandingkan laju inflasi nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,41% (mtm).
Adapun jenis barang/jasa yang mendorong inflasi antara lain bawang merah,
daging ayam ras, angkutan udara, tomat, dan beras. Berdasarkan realisasi
tersebut, inflasi tahunan gabungan Kota Jambi dan Kabupaten Bungo tercatat
sebesar 3,22% (yoy). Sementara itu, inflasi tahunan Kota Jambi dan Kabupaten
Bungo masing-masing menempati peringkat ke 19 dan 38 dari 90 kota pemantauan
inflasi nasional.
Kemarau panjang yang terjadi sebagai imbas El-Nino masih
berdampak terhadap belum maksimalnya produksi bawang merah di beberapa daerah
sentra produksi, antara lain Sumatera Selatan dan Lampung, yang mengakibatkan
penurunan jumlah pasokan dan mendorong peningkatan harga. Menurunnya jumlah
pasokan juga sejalan dengan masuknya musim tanam bawang merah. Selanjutnya,
kenaikan harga daging ayam ras dipengaruhi harga pakan yang cenderung tinggi
disertai peningkatan permintaan sesuai pola musiman perayaan libur Natal dan
Tahun Baru (Nataru). Sementara itu, periode libur Nataru juga berdampak padap
kenaikan tarif angkutan udara. Adapun produksi musim panen yang cenderung lebih
rendah dibandingkan produksi saat panen raya di semester I, mengakibatkan
berlanjutnya penurunan pasokan dan peningkatan harga gabah kering giling dan
beras secara nasional pada semester II 2023. Di sisi lain, inflasi yang lebih
tinggi tertahan oleh penurunan harga cabai merah, cabai rawit, cabai hijau,
minyak goreng dan jengkol seiring terjaganya pasokan. Berikut, rincian
perkembangan inflasi di Provinsi Jambi adalah sebagai berikut:
Kota Jambi:
Bulanan: inflasi 0,25% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 3,27% (ytd)
Tahunan: Inflasi 3,27% (yoy)
Bawang merah menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar
di Kota Jambi dengan andil sebesar 0,11%. Diikuti oleh komoditas lain seperti
daging ayam ras (andil 0,09%), angkutan udara (andil 0,06%), tomat (andil
0,05%), dan kangkung (andil 0,03%). Di sisi lain, inflasi lebih tinggi tertahan
oleh penurunan harga cabai merah (andil -0,11%) diikuti komoditas cabai rawit
(andil -0,08%), minyak goreng (andil -0,05%), jengkol (andil -0,02%), dan cabai hijau
(andil -0,02%).
Kabupaten Bungo:
Bulanan: inflasi 0,31% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 2,85 % (ytd)
Tahunan: inflasi 2,85% (yoy)
Di Kabupaten Bungo bawang merah merupakan komoditi
penyumbang inflasi terbesar dengan andil sebesar 0,19%. Diikuti oleh komoditas
lain yaitu beras (andil 0,16%), daging ayam ras (andil 0,09%), angkutan udara
(andil 0,03%), dan petai (0,03%). Namun demikian inflasi yang lebih tinggi
tertahan oleh penurunan harga cabai merah (andil -0,14%), cabai rawit (andil
-0,05%), kentang (andil -0,03%), tahu mentah (andil -0,03%), dan minyak goreng
(andil -0,03%).
Pada bulan Januari 2024 diprakirakan akan kembali terjadi
inflasi didorong oleh berlanjutnya transmisi penyesuaian harga rokok sejalan
dengan peningkatan tarif cukai hasil tembakau (CHT). Lebih lanjut, berlanjutnya
ketegangan geopolitik di sejumlah Kawasan serta meningkatnya divergensi kinerja
perekonomian di berbagai negara mendorong pelaku pasar untuk lebih berhati-hati
dan beralih ke aset safe haven yang berisiko mendorong berlanjutnya peningkatan
harga emas. Di sisi lain, adanya penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
non-subsidi jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan
Pertamax Green 95 per 1 Januari 2024 diprakirakan menahan kenaikan inflasi yang
lebih tinggi.
Mencermati perkembangan dimaksud, kami meyakini inflasi
tetap terkendali di dalam sasaran 2,5±1% pada tahun 2024 didukung berlanjutnya
sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah dan Satgas Pangan serta Gerakan
Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk menjaga keterjangkauan
harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif
terkait perkembangan inflasi.(*)